Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kalau cuman mengajar semua orang bisa.

sumber gambar: merdeka.com

Tulisan ini dibuat di sela-sela hiruk pikuk pikiran penulis, tulisan ini mungkin tidak bermanfaat, anda bisa melihat tiktok kembali.

Bingung mau memulai dari mana.

*****

Oke baiklah, dengarkan penulis mengeluh ya, kerja itu berat, bagaimana tidak, menjadi bendahara sekolah itu beeerat bukan main. Bisa dikatakan racun.

Mungkin bagi anda, yaelah apa sih, jadi bendahara sekolah doang sok sok sibuk.

Bukan pada pembuatan laporan, laporan belanja memang berat, namun ada yang lebih berat;

hutang sekolah yang tak terkendali, rencana belanja yang tak sesuai, banyak sarana prasarana sekolah yang mulai rusak, belanja dan kebutuhan yang terduga dan tentu "cibiran" dari rekan kerja yang paliiing berat.

Kalau uang sekolah buanyak ya ndok opo-opo, lah ini. Jumlah kebutuh berbanding terbalik dengan dana BOS yang cair pertahap. Pusying. 

Pulang kerja seharusnya menjadi momentum istirihat, namun tidak untuk kami. Saya lebih memilih mengajar 1000 kelas daripada menjadi bendaharam.

Beraat, beraat. 

Ya, anda akan pura-pura merasakan bagaimana lelahnya jadi bendaharam sebelum menjadi profesi yang "tidak adil, tidak profesional" ini.

Bagaimana tidak, bendaharam tidak boleh menerima uang 0,0000000001% dari uang itu, lah orang kadang-kadang begadang demi buat laporan.

Ya walaupun secara praktis bisa diakali, come on laah, tidak semua nyaman melakukan hal itu, anda pilih nyaman hidup atau uang 500rb/3 bulan?

Hehe.. Becanda.

Memang anjing, hidup itu memang ada kalanya anjing. Untuk kali ini tidak apa-apalah ya berakata kotor.

*****

Hari senin ini melelahkan, perut ini terlalu buncit, duduk setengah hari di sekolah dan di kendaraan membuat semakin buncit saja.

Ya, anak anak di sekolah hari ini membuat saya dan guru BK untuk sekalian kali geleng-geleng kepala, rahasia dapur, mereka ingin saling bacok ketika pulang. Yah, bukan rahasia lagi.

Kalau cuma sekedar mengajar semua orang bisaaa. 

ya ya, betulll betuul betuuul, bahkan sekarang anak tidak butuh guru untuk belajar juga lo.

Tapi, ayolah, jangan anda pikir kalau guru itu hanya mengajar, duduk di ruangan, lalu pulang.

Come on. BUKAN karena profesi jadi guru, tapi lihat lah bagaimana orang-orang itu rela jauh datang meninggalkan anaknya demi mengajari anak orang. Digaji? Anda kira gaji guru itu banyak? Yap memang banyak, tapi tidak semua guru loh yaaa.

Untuk itu, walaupun penulis jadi Guru, penulis juga mengkritisi dengan sangat untuk anda yang berprofesi guru dengan gaji yang tinggi, berhentilah memikirkan bagaimana cara agar sertifikasi itu cepat cair.

Anda hanya memikirkan jadi guru seorang, sesekalilah jadi Bendaharam.

Jadi guru itu kompliketit (complicated) . Rumiiitt bosku. Apalagi plus plus jadi bendaharam, rumit, racun, dan membusuk.

Kadang kadang guru bisa cosplay jadi psikolog, dokter, penyanyi rock, penari balet, bahkan petinju, wkwkwkw.

Huuuft, lelaaah lelaaah.

Saya kadang-kadang tidak tau lagi mau ngapain. 

JADI GURU ITU BERAT, APALAGI SUDAH BERGAJI TINGGI. SERIUSLAH. KALAU ANDA HANYA DUDUK DAN PULANG. APA BEDANYA ANDA DENGAR GURU YANG LAIN? SAMA-SAMA PUNYA BEBAN KERJA? YA SEHARUSNYA ANDA-ANDA ITU LEBIIIIH DALAM SEMUA HAL. KARENA GAJI ANDA LEBIH. DI TANGAN ANDA ADA RATUSAN GENERASI NEGERI LO.

Tidak-tidak, tulisan saya ini bukan untuk menyinggung siapapun. Tulisan ini hanya untuk yang mikir saja.


Lalu Teguh Jiwandanu
Lalu Teguh Jiwandanu [Sahabat yang paling dekat adalah tulisanmu, maka menulislah]
More About Me

Post a Comment for "Kalau cuman mengajar semua orang bisa."